KETERPADUAN
DALAM IPS
1. Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang dibelajarkan di SMP/MTs. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Mapel IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi.
Untuk membelajarkan IPS
secara terpadu hendaknya mempertimbangkan keempat kajian tersebut dimana materi
esensial dari keempatnya bisa didapat dari Kompetensi Dasar. Akan tetapi harus
tetap diperhatikan bahwa untuk mengkaji KD mata pelajaran IPS perlu
memperhatikan urutan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi.
Kurikulum 2013 menuntut
pembelajaran IPS disampaikan secara terpadu dengan harapan pembelajaran IPS
lebih bermakna bagi peserta didik dalam konteks pembelajaran sehari-hari,
sehingga peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan utuh.
Melalui pembelajaran terpadu diharapkan peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
Untuk membelajarkan IPS
secara terpadu diperlukan tema sebagai pengikat konsep atau kajian geografi,
ekonomi, sosiologi dan sejarah.
2. Mengkaji Kompetensi Dasar
mata pelajaran IPS
KD adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik, maka jelas sekali yang
dimaksud konten adalah isi atau materi yang harus dibelajarkan pada peserta
didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Dalam mengkaji kompetensi dasar mapel IPS perlu
memperhatikan urutan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi Untuk menghadapi tantangan yang ada.
Adapun tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia dalam
menghadapi perkembangan zaman adalah memupuk nasionalisme budaya (cultural nationalism) yang berarti pengakuan
terhadap budaya etnis yang beragam, yang lahir dan berkembang di dalam
masyarakat Indonesia. Setelah itu, perlu mengelola sumberdaya alam untuk
menjamin kesejahteraan bangsanya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
prinsip keadilan sosial,dan meningkatkan daya saing produk barang dan jasa,
melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai subyek dalam persaingan
tersebut.
Dalam menghadapi tantangan
tersebut pendidikan IPS mengambil peran untuk memberi pemahaman yang luas dan
mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan, yaitu: (a) memperkenalkan
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (b)
membekali kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (c)
memupuk komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan
(d) membina kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk, baik di tingkat local, nasional maupun global.
3. Ruang lingkup mata
pelajaran IPS meliputi aspek-aspek (a) keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu ; (b) perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman
Hindu-Buddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat
kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal (masa) reformasi sekarang;
(c) jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam
masyarakat; (d) interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi dari waktu ke waktu.
4. Pendekatan pembelajaran
IPS dikenal dengan interdisipliner karena sistem pembelajarannya memungkinkan
peserta didik secara aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Trans-disciplinarity berarti batas-batas disiplin ilmu tidak lagi
tampak secara tegas dan jelas karena konsep- konsep disiplin ilmu berbaur atau
terkait dengan permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut
memudahkan pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual
5. IPS adalah ilmu yang mempelajari
hubungan manusia dengan sesamanya yang diintegrasikan melalui konsep ruang,
koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat dimana manusia
beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat
ketempat lain,dan waktu menggambarkan masa dimana kehidupan manusia terjadi
sebagai mapel dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies.
6. Cara menyusun
pembelajaran terpadu diawali dengan memilih atau menentukan tema sebagai payung
pengembangan pembelajaran disesuaikan dengan SKL, KI, KD yang dipadukan.
Kemudian menyusun sub-tema, peta materi dan sub materi, dilanjutkan dengan
penyusunan perangkat pembelajaran beserta media yang sesuai dengan materi yang akan
dibahas di setiap pertemuan
Sumber : Widarwati,
Wijayati Erning, Sutisna Endang.2017.Modul Pengembangan Keprofesian berkelanjutan Mata
Pelajaran IPS SMP. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komentar
Posting Komentar