Dalam
suatu prose pembelajaran peran guru sangat penting untuk menjaga keutuhan pemahaman
siswa terhadap suatu konsep atau fakta. Kehadiran guru tidak bisa digantikan
oleh teknologi, walaupun tidak kita pungkiri bahwa teknologi saat ini memberi
bantuan yang sangat besar dalam proses pembelajaran
Kehadiran
google, bimbingan belajar online dan berbagai situs belajar online lainnya
tidaklah bisa menggeser peran guru sebagi pihak terakhir yang bertugas mengkonfirmasi
kevalidan dan keutuhan pemahaman konsep yang telah dikuasai oleh siswa.
Walaupun
peran guru masih cukup strategis dalam proses pembelajaran, guru tidak boleh
lengah dan merasa cukup. Justru keadaan ini seharusnya membuat guru semakin
berpacu untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga peran yang penting tersebut
tidak terkikis.
Tetapi
agak disayangkan, belum semua guru mampu menjalankan tugas tersebut dengan
sebaik-baiknya. Hal ini terjadi karena kompetensi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas tersebut belum dikuasai dengan baik.
Kompetensi
yang harus dikuasi oleh seorang guru tidak hanya berhubungan dengan ilmu
pengetahuan saja, tetapi kompetensi yang utuh dari seorang guru sebagai
manusia. Karena kita tidak dapat memungkiri
bahwa untuk mendidik dan menjadikan manusia yang baik harus dilakukan oleh guru
yang baik pula.
Lalu,
bagaimana kriteria guru yang baik dan dapat mendidik anak dengan baik juga?
Jawabannya adalah guru yang mempunyai kompetensi utuh sebagai guru. Atau dalam
bahasa lain disebut sebagai guru yang berhati guru.
Guru Berhati
Guru
Untuk
menjadi guru yang berhati guru, seorang guru harus memenuhi empat syarat
sebagai berikut: 1) hati yang ikhlas 2) kemampuan mengembangkan pembelajaran
lebih dari sekedar menyampaikan pengetahuan; 3) kemampuan berkomunikasi dengan
efektif; 4) kemampuan mengajar dengan strartegi pembelajaran yang menarik
1)
Hati
yang ikhlas
Keihlasan merupakan syarat utama yang
harus dimiliki oleh seorang guru, karena hal tersebut akan menjadi perisai yang
tangguh bagi seorang guru saat menghadapi berbagai tantangan selama
melaksanakan tugasnya. Ihlas tidak berarti guru hanya memikirkan kewajibannya
saja tanpa mempedulikan hak yang harus diterima, tetapi ihlas berarti
keseimbangan antara kedua hal tersebut.
Banyak alasan yang dapat membesarkan hati
seorang guru untuk selalu bersikap ikhlas dalam menjalani kehidupannya dan
dalam menjalankan tugasnya. Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Guru
dimuliakan oleh Allah dan masyarakat karena guru mendidik orang dari tidak tahu
menjadi tahu, 2) Guru orang yang beruntung karena guru memiliki andil besar
dalam mengubah perilaku siswa dari kurang baik menjadi baik. 3) Guru memiliki
investasi yang abadi karena ilmu yang
disampaikan oleh guru bernilai amal jariyah. 4) Guru memiliki tugas yang mulia karena
guru memiliki dua peran sekaligus yaitu sebagai agen dalam transfer ilmu pengetahuandan sebagai
penjaga nilai-nilai kebenaran. 5) Guru merupakan salah satu pintu masuknya ilmu
ke dalam hati sanubari siswa.
2)
Kemampuan
mengembangkan proses pembelajaran lebih dari sekedar menyampaikan pengetahuan
Guru yang berhati guru akan selalu
memberikan yang terbaik kepada siswa yang dibimbingnya. Dia tidak sekedar
menyampaikan pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu dia juga menyampaikan ilmu
tentang kehidupan dalam setiap materi yang diajarkannya.
Ilmu-ilmu kehidupan tersebut dapat
berupa motivasi untuk meningkatkan karakter siswa dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa (Sikap spiritual), karakter dalam hubungannya dengan
masyarakat (sikap social).
3)
Mampu
berkomunikasi dengan efektif
Untuk dapat mengajar dengan baik, guru
harus menguasai ilmu komunikasi yang efektif. Ilmu ini tidak bisa lepas dari kemampuan
guru memilih kata selama berinteraksi dengan peserta didik.
Dalam
berinteraksi dengan siswa sebaiknya guru memilih kata dengan karakteristik
sebagai berikut:
a. Ucapan
yang tepat
Ucapan
yang tepat akan membangun karakter siswa menjadi baik dan kepercayaan diri
mereka akan meningkat. Untuk mengucapkan kata yang tepat diperlukan kepandaian
guru membaca situasi dan kondisi. Tidak diperkenankan guru asal berbicara saja
tanpa mengetahui secara pasti keadaan dari peserta didik. Dan saat bicara guru
harus mencari saat yang benar-benar tepat.
b. Ucapan
yang berkesan
Ucapan
yang berkesan selalu membekas kepada jiwa siswa dan dibawanya sampai akhir
hayat. Oleh karena itu sebagai guru kita harus selalu melihat segi positif
seorang siswa dan sering-sering mengatakan hal itu kepada mereka. Sebaliknya
hal-hal yang belum baik pada mereka harus kita tanggapi secara bijak.
c. Ucapan
yang menyenangkan
Ucapan
yang menyenangkan senantiasa memberikan harapan kepada yang diajak bicara,
selalu membawa solusi, membangkitkan rasa optimis, memberikan alternatif
terbaik dan tidak mengecewakan.
d. Ucapan
yang meneguhkan
Ucapan
meneguhkan mampu mengokohkan keyakinan pesera didik dalam usaha menyelesaikan
suatu tugas atau dalam mengejar cita-cita. Sehingga semangat yang dimiliki
selalu membara dan tidak mengenal putus asa. Karena sejatinya kesuksesan adalah
milik semua orang, guru tinggal memberikan ucapan yang dapat menenguhkan semangat
siswa dalam menggapainya.
e. Ucapan
yang menyelamatkan
Guru
harus memilih kata-kata yang baik ketika menghadapi anak didiknya, baik kepada
anak yang baik ahlaknya maupun anak yang kurang baik ahlaknya. Usahakan setiap kata-kata
yang diucapkan oleh guru adalah doa yang terbaik untuk keberhasilan dan
kesuksesan siswa.
f. Ucapan
yang lemah lembut
Ucapan
yang lemah lembut akan membuat guru dan siswa semakin dekat secara emosional. Usahakan
setiap kata yang kita gunakan selalu lemah lembut. Jangan sampai fisik kita
dekat dengan siswa tetapi ternyata hati kita berjauhan.
g. Ucapan
yang santun
Perkataan
yang santun selalu menyenangkan hati dan tidak menjurus kepada hal-hal yang
tabu, sehingga siswa akan menghormati guru tanpa harus diperintah.
h. Ucapan
yang memuliakan
Dalam
melakukan komunikasi dengan siswa kita harus memuliakan mereka, dalam arti
menganggap mereka itu penting dan terhormat. Biasakan saat berkomunikasi, kita
merasa sejajar dengan mereka. Jadi kita tidak perlu malu menggunakan kata
“terima kasih”, “tolong” atau “maaf” sesuai dengan kondisi yang ada.
i.
Ucapan yang berkualitas
Saat
berkomunikasi dengan siswa ajaklah mereka berbicara tentang masa depan, mimpi
ataupun cita-cita. Bangunlah komunikasi sehat yang lebih banyak berorientasi
kepada kemajuan. Hindarilah kata-kata tidak berkualitas yang bisa menjadi virus
berbahaya bagi kesuksesan mereka.
4)
Mampu
mengajar dengan strategi pembelajaran yang menarik
Seorang
guru harus dapat menyampaikan materi pelajaran dengan strategi pembelajaran
yang menarik agar tidak menimbulkan kebosanan pada siswa. Bayangkan seorang siswa
harus duduk mengikuti pelajaran dari jam 7 sampai 14, tentu mereka sangat bosan
jika cara guru menyampaikan pembelajaran selalu sama dan monoton.
Agar
dapat mengajar dengan cara yang menarik ada beberapa saran yang dapat
dilakukan.
a. Pembelajaran
yang dilakukan harus berbasis pada keteladanan
Tidak
ada metode pembelajaran yang melebihi keteladanan. Siswa adalah peniru ulung,
apapun yang mereka dengar dan lihat akan cepat sekali ditiru. Maka jika ingin siswa
melakukan kebaikan, terlebih dahulu berikan contoh yang baik pada mereka.
b. Menerapkan
pembelajaran yang ramah guru dan anak
Guru
harus berusaha memberikan stimulus agar anak bisa dengan mudah menerima
pelajaran tanpa rasa takut dan tekanan. Hal utama yang harus dimiliki oleh guru
dalam menerapkan pembelajaran yang ramah anak adalah guru harus meyakini bahwa
setiap anak baik atau berpotensi menjadi baik.
c. Melakukan
pembiasaan melalui pembelajaran berbasis literasi
Guru
harus memasukkan pembiasaan membaca dan menulis dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya.
d. Pembelajaran
dilakukan secara gradual
Pemberian
materi kepada siswa harus diberikan secara berangsur-angsur dimulai dari yang
sederhana sampai pada tingkat yang kompleks. Selain itu pemberian materi harus
disesuaikan dengan umur dan perkembangan jiwa siswa.
e. Pembelajaran
melalui hikmah
Setiap
kejadian di dunia pasti mengandung hikmah untuk pelajaran bagi manusia. Guru
harus bisa membawa hikmah setiap kejadian yang berhubungan dengan materi
pelajaran kepada siswa. Belajarlah dari lingkungan sekitar agar dapat mengambil
hikmah yang luas sesuai dengan alam dan kondisi siswa.
f. Pembelajaran
melalui bahasa kias
Terkadang
guru perlu menggunakan bahasa kias untuk menerangkan suatu persoalan, terutama
persoalan yang berhubungan dengan SARA maupun materi yang dianggap tabu.
g. Pembelajaran
melalui pertanyaan
Guru
hendaknya membangkitkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan dan memberikan perghargaan berupa pujian atau apresiasi
kepada siswa yang mengajukan pertanyaan kepadanya
h. Pembelajaran
melalui pengisahan
Untuk
lebih membantu siswa dalam berpikir dan memahami suatu permasalahan, hendaknya
guru tidak segan-segan untuk menyelipkan suatu kisah yang mengandung peristiwa
sejarah, moral atau etika terkait dengan materi tersebut.
i.
Pembelajaran melalui
musyawarah
Biasakan
anak untuk bekerja secara berkelompok dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Karena melalui pembelajaran ini anak dilatih untuk menyelesaikan masalah
bersama untuk kepentingan bersama.
Itulah tips-tips
yang dapat dilakukan agar dapat menjadi guru yang berhati guru, sehingga
cita-cita untuk mewujudkan siswa yang berkarakter dan berdaya saing dapat
terwujud.
Komentar
Posting Komentar